KUPANG KABARNTT.CO—Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, berjanji akan mengundang Presiden Jokowi melakukan panen garam di NTT tahun 2021 mendatang.
“Saya akan undang beliau (Presiden) tahun depan. Harusnya tahun ini tetapi karena covid. Tahun depan bisa kita panen, nanti beliau nonton lewat drone, supaya jangan sampai bilang gubernur bohong,” kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat, ketika melakukan panen perdana garam di Desa Babau, Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang, NTT, Kamis (15/10/2020).
Tambak garam di Babau ini dikelola PT Tjakrawala Timur Sentosa (TTS)
Gubernur Laiskodat berharap agar pembangunan konstruksi tambak garam di dua lokasi tambak, yakni di Nunkurus dan Babau, Kabupaten Kupang bisa selesai tahun depan. Jika konstruksinya beres, Viktor yakin akan dapat memproduksi garam hingga 150 ribu ton.
“Target kita menuju 500 ribu ton per tahun. Saat ini kita (Indonesia) impor 3,3 juta ton, berarti itu cukup memberi kontribusi,” tegas Viktor.
Panen perdana di Babau, kemarin, Viktor didampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian NTT, Drs. M. Nasir Abdullah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi NTT, Abraham Maulaka, Kepala Biro Humas Setda NTT, Ardu Jelamu Marius, staf ahli Gubernur NTT, Imanuel Blegur.
Gubernur Viktor mengatakan, garam industri yang dipanen di Babau itu memiliki kualitas sangat baik dengan kandungan NACL 95 sampai 99.
“Khususnya garam industri, garam industri itu garam dengan NACL 95 sampai 99. Hari ini dari data yang dilaporkan ke saya, NACL yang dipanen oleh teman teman di sini, 95-96 persen,” katanya.
Panen perdana garam di lokasi tersebut, PT Tjakrawala Timur Sentosa memanen 10 ribu ton garam industri. Dari luas lahan 300 hektar yang dikelola, PT Tjakrawala Timur Sentosa baru memanen di 50 meja (bidang tambak berukuran 1 hektar). Setiap meja garam minimal menghasilkan 200 ton garam.
PT Tjakrawala Timur Sentosa akan memproduksi 30 ribu ton garam pada tahun 2021 mendatang.
“Panen perdana ini di satu meja minimal 200 ton. Di sini 50 meja, jadi 10 ribu ton. Tahun depan maksimal 30 ribu ton,” kata Imam Pratama, staf PT Tjakrawala Timur Sentosa. (sta)