Expo Alor XIV Ditutup Lebih Cepat, Transaksi Rp 850 Juta

Expo alor ditutup

KALABAHI KABARNTT.CO—Expo Alor XIV menghasilkan transaksi jual beli senilai Rp 850.836.000.  Transaksi ini berasal dari jual beli aneka kerajinan, kuliner, tenun ikat dan sebagainya.

Expo Alor XIV resmi ditutup,  Kamis (1/10/2020) malam di Stadion Mini Kalabahi, lebih cepat dua hari dari rencana semula.

Bacaan Lainnya

Ketua Umum Panitia Expo Alor XIV dan Alor Karnaval VII Tahun 2020, Drs. Sony O. Alelang dalam laporannya di acara penutupan kedua event dimaksud mengetengahkan sejumlah jenis perlombaan dan transaksi ekonomi di arena expo.

Menurut Alelang, yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Alor ini, ada lomba karnaval budaya yang melibatkan peserta dari 17 kecamatan se-Kabupaten Alor serta sejumlah paguyuban di Kalabahi.

Lomba stand pameran dari 17 kecamatan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, BUMN, BUMD dan pelaku usaha lainnya.

Lomba Pemilihan Putri Pariwisata Kabupaten Alor, Lomba Solo Lagu Daerah, Lomba Fashion Show dan Lomba Presentasi Potensi Destinasi Pariwisata Kabupaten Alor yang diikuti 17 kecamatan di Kabupaten Alor.

Sedangkan dampak langsung secara ekonomis yang terjadi saat Expo Alor XIV selama empat hari tersebut, ungkap Sony Alelang, yakni adanya transaski jual-beli, baik itu aneka kerajinan masyarakat, kuliner, tenun ikat dan sebagainya hingga menjelang penutupan senilai Rp 850.836.000.

Hasil ini dinilai cukup memenuhi tujuan digelarnya expo sebagai sarana promosi potensi wisata daerah kepada masyarakat umum dan membangkitkan kembali kepercayaan masyarakat yang terkubur oleh pandemi Covid-19 serta memacu kunjungan wisatawan domestik maupun manca negara di Kabupaten Alor, sebagai motor penggerak perekonomian Kabupaten Alor serta meningkatkan pendapatan masyarakat.

Nilai transaksi selama Expo Alor XIV ini dinilai realistis oleh Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Alor yang juga mengarsiteki stand pameran BMW Group dan Alumni Pelajar-Mahasiswa Alor-Yogyakarta, Soleman B. Gorangmau,ST.

Alumni UGM Yogyakarta ini mencontohkan transaksi yang terjadi di stand BMW untuk penjualan aneka jenis tanaman bunga, fotografi, kopi Alor dengan aneka kuliner, live music, tenun ikat dan furniture mencapai puluhan juta.

Sementara itu, hasil aneka jenis lomba sebagaimana dikemukakan salah satu anggota Dewan Yuri, Nontje Manesi,S.Pd, bahwa setelah dengan seksama melakukan penilaian terhadap berbagai jenis lomba yang ada dengan menggunakan kriteria yang berlaku, maka dewan yuri memutuskan pemenang lomba sebagai berikut: Lomba Karnaval Budaya; Juara I diraih Kecamatan Alor Tengah Utara dengan jumlah nilai 1840;  Juara II disabet Kecamatan Alor Barat Laut 1820, Juara III dengan jumlah nilai 1810 dari Kecamatan Pantar.

Lomba Stand Pameran; Juara I diraih Kecamatan Lembur dengan jumlah nilai 320, Juara II dengan nilai 300 dari Kecamatan Pantar Timur, Juara III disabet Kecamatan Alor Barat Laut dengan jumlah nilai 290.

Lomba Fashion Show (pasangan dengan busana tenun ikat); Juara I direbut Kecamatan Teluk Mutiara dengan jumlah nilai 265, Juara II diperoleh Kecamatan Alor Timur Laut dengan total 258, dan Juara III dengan jumlah nilai 217 diperoleh Kecamatan Alor Tengah Utara.

Sedangkan Lomba Solo Lagu Daerah, Juara I disabet peserta dari Kecamatan Pantar dengan jumlah nilai 480, Juara II dari Kecamatan Alor Timur Laut dengan jumlah nilai 470,5, dan Juara III dengan jumlah nilai 460 dari Kecamatan Alor Tengah Utara. Lomba Presentasi Potensi Pariwisata, Juara I diraih Kecamatan Pulau Pura dengan total nilai 253, Juara II disabet Kecamatan Pantar Barat dengan jumlah nilai 241, dan Juara III dengan jumlah nilai 239 diperoleh Kecamatan Alor Tengah Utara.

Sedangkan puncak perlombaan yakni pemilihan Putri Pariwisata Alor Tahun 2020. Lima finalis tampil memukau para pengunjung Expo Alor. Hasil akhirnya, Welisa Kristina Waang dari Kecamatan Pantar Timur terpilih dan dinobatkan sebagai Putri Pariwisata Alor Tahun 2020 oleh Putri Pariwisata Alor Tahun 2019, Tiara Ritu.  (lik)

 

Pos terkait