LABUAN BAJO KABARNTT.CO—Suasana alam dengan pemandangan rumpun bambu serta nuansa keasrian alam yang mempesona menjadi inspirasi bagi sekelompok warga Labuan Bajo yang tergabung dalam Alumni The Nature Conservancy (TNC-KFO), untuk berkunjung ke Cuncang Wae Jati.
Cuncang Wae Jati merupakan obyek wisata baru air terjun yang terletak di seputar Gang Pengadilan Kota Labuan Bajo. Persisnya di Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Alumni TNC-KFO melepas lelah menikmati panorama alam nan asri ini, Sabtu (4/7/2020).
Damianus Santi (65), warga Gang Pengadilan di kota ujung barat Pulau Flores itu menuturkan, Cuncang Wae Jati adalah nama air terjun yang sudah ada sejak dahulu kala. Air terjun Cuncang Wae Jati sendiri memiliki keunikan yang luar biasa. Ketinggiannya mencapai sekitar 10 meter dengan kedalaman kolam pemandian 7 meter.
“Kawasan Air Terjun Cuncang Wae Jati merupakan ikon baru tempat destinasi wisata di dalam Kota Labuan Bajo. Memiliki alam yang indah dan udara yang sejuk membuat siapa saja yang berkunjung kagum akan keindahannya,” ungkap Dami Santi yang juga purnawirawan TNI AD itu.
Sesampai di air terjun ini pengunjung juga disuguhi kicauan aneka burung yang sesekali menyapa seolah menyambut kedatangan wisatawan. Demikian juga dengan suasana alam dan pepohonan. Ditambah lagi bebatuan besar yang terlihat kokoh dan rapih di pinggir air terjun, seolah-olah alam sedang mempersiapkan diri menjadi tempat bersantai dan memanjakan mata para pengunjung.
“Uniknya, Air Terjun Cuncang Wae Jati ini tidak berada pada kondisi yang ekstrem, sehingga segar dan jernihnya air yang menyentuh tubuh dapat dirasakan langsung ketika kita mandi di kolam itu,” kata Siti Maryam, salah seorang pengunjung kepada kabarntt.co.
Air Terjun Cuncang Wae Jati memang sebuah anugerah Tuhan. Panoramanya membius para wisatawan lokal untuk datang baik bersama teman maupun keluarga. Para pengunjung juga tak pandang usia, kalangan tua, muda, sampai dengan anak-anak ikut serta untuk merasakan pengalaman baru di lokasi rekreasi yang mengesankan itu seperti yang disaksikan media ini.
“Cukup dengan mempersiapkan bekal sederhana dari rumah, seperti ubi rebus dan sambal goreng ditemani kopi Manggarai para wisatawan sudah bisa menikmati keindahan alam yang begitu menggiurkan tanpa harus merogoh kocek lebih dalam,” ungkap Siti Maryam lagi.
Perjalanan ke Air Terjun Cuncang Wae Jati memang sangat mudah. Selain sangat dekat dari pusat kota, pengunjung disarankan mengikuti ruas jalan utama Gang Pengadilan dan harus berhenti tepat di rumah Bapak Damianus Santi. Darisana pengunjung bisa berjalan kaki ke arah timur sejauh 300 meter.
Menanti Perhatian Pemerintah
Kota ujung barat Pulau Flores merupakan sebutan untuk Labuan Bajo yang adalah Ibukota Kabupaten Manggaarai Barat. Saat ini Labuan Bajo jadi pesohor dengan predikat kota destinasi pariwisata super premium.
Maklum, Labuan Bajo sendiri merupakan sebuah kota yang dikelilingi oleh ratusan obyek wisata terkenal seperti Taman Nasional Komodo dan lainnya yang sudah tersohor seantero jagad. Hal inilah yang membuat Labuan Bajo menjadi unik dibandingkan daerah lainnya.
Keunikan dan keunggulan tempat wisata di kabupaten ini harus tetap dilestarikan oleh semua pihak. Mulai dari masyarakat sebagai penikmat wisata, bahkan pemerintah sebagai pemangku kepentingan.
“Jangan sampai tempat wisata yang sudah ada ini tercemari dengan hal-hal yang memalukan, seperti buang sampah sembarang, menjadi bisnis maksiat, dan sebagainya,” ungkap Primus Baru, warga Labuan Bajo.
Oleh karenanya, kata Primus, pemerintah dan masyarakat harus saling bahu-membahu menjaga dan melestarikan tempat wisata yang ada saat ini. Salah satunya adalah Air Terjun Cuncang Wae Jati ini.
Begitu terkenalnya air terjun itu, semestinya menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. Untuk itu Primus meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggara Barat segera melakukan survai ke lokasi tersebut untuk kemudian dilakukan promosi termasuk menyiapkan fasilitas publik seperti selter dan rest area.
“Kalau pemerintah sudah turun tangan seperti menyediakan fasilitas publik, tempat duduk, kantin, tong sampah, WC umum, tempat parkir, dan jalan yang baik, maka akan memudahkan pengunjung untuk datang ke tempat ini,” ujar Primus.
Dia meyakini, bila semua itu terwujud bukan hanya wisatawan lokal yang tertarik untuk datang, wisatawan dari luar kota pun bakal tertarik. Selain itu, jika dikelola dengan manajemen yang baik Air Terjun Cuncang Wae Jati bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Masyarakat bisa berjualan di sekitar air terjun. Misalnya makanan ringan, minuman dan lainnya. Manfaat lainnya juga bisa dirasakan oleh pemerintah kabupaten sendiri. Semakin banyak yang datang ke tempat tersebut, semakin banyak income bagi daerah dari sektor pariwisata.
Ayo, ke Air Terjun Cuncang Wae Jati. (milano kolbe)